Air Conditioner berdaya listrik rendah
AC low wattage bisa digunakan di
rumah dengan daya listrik 900 watt dan lebih hemat biaya operasionalnya.
Pemakaian penyejuk udara (air conditioner/AC)
di Indonesia
masih terbatas. Dari 100 keluarga diperkirakan baru tujuh yang menggunakan AC.
Penyebabnya, selain harganya masih cukup mahal, konsumsi listriknya juga
tinggi. AC berkapasitas 1 PK saja tarikan listrik pertamanya rata-rata
800 watt. Padahal tidak semua rumah memiliki daya listrik besar.
Belakangan produsen AC mencoba mengatasi kendala
itu dengan melansir AC low wattage alias AC berdaya listrik rendah.
Yang melansirnya antara lain Sharp, Panasonic, dan Samsung. Konsumsi listrik AC
low wattage hanya separuh dari AC biasa. Konsumsi AC Sharp misalnya,
hanya 330 watt, Samsung 390 watt, dan Panasonic bisa sampai 175 watt.
Supaya konsumsi listriknya rendah, AC-AC itu
dilengkapi teknologi yang disebut inverter. Yakni sejenis
sirkuit konversi daya untuk mengontrol arus listrik, voltase, dan frekwensi
sebuah alat. “Inventer mampu mengontrol kekuatan pendinginan,”
kata Togar R. Lumbantoruan, Home Appliances Manager PT Panasonic Gobel Indonesia.
Contohnya AC Panasonic CS-S12GKP. AC tipe ini
jika dinyalakan dan sudah mencapai suhu yang diinginkan tidak langsung mati.
Berbeda dengan AC noninverter, AC akan mati jika suhu ruangan sudah dingin dan
hidup lagi ketika ruangan berkurang tingkat kesejukannya.
AC low wattage dari Panasonic kebutuhan
listriknya 175 watt – 1140 watt. Ketika AC bekerja untuk mencapai suhu yang
diinginkan konsumsi listriknya besar. Begitu suhu tersebut tercapai,
konsumsi listriknya akan turun. “Putaran motor dalam AC akan berangsur pelan
menyesuaikan dengan suhu ruangan sehingga energi yang dibutuhkan sedikit,”
jelasnya.
Mirip inverter
Samsung low wattage tidak menggunakan inverter
tapi hanya mengadopsi teknologi mirip inverter yang dinamakan good mode
sleep. AC ini mampu menjaga temperatur ruangan lebih stabil, suhu tidak
naik atau turun mendadak. “Tidur bisa pulas karena orang tidak merasakan
kepanasan atau kedinginan,” terang Christien Yulianti, Product Marketer CE
Product PT Samsung Electronic Indonesia. Karena itu AC ini cocok untuk orang
yang pola tidurnya bermasalah karena suhu ruangan.
Untuk rumah dengan daya listrik hanya 900 watt
silakan menggunakan Sharp Sayonara Panas yang hanya butuh listrik 330 – 130
watt. Sayonara bisa beroperasi dalam tegangan rendah dengan mengandalkan
kapasitor mirip inverter guna menampung listrik. Bila tegangan turun, AC
memanfaatkan listrik di dalam kapasitor.
Sharp mengeluarkan dua tipe low wattage,
AP5HHL dan AH-AP5HML. Sama seperti produk AC Sharp lain, Sayonara Panas
dilengkapi plasmacluster generasi keenam yang daya hembusnya diklaim 15 kali
lebih kuat. Tipe pertama dilengkapi air purifying filter dan 4 way
auto air swing yang memungkinkan angin menyebar ke atas, bawah, kiri dan
kanan. “AC ini cocok untuk rumah dengan daya listrik 900 watt, tidak perlu
menambah daya lagi,” ujar Hendy Setiawan Product Assistant Manager PT Sharp
Electronics. Amalia M Roozanty
Seberapa Hemat Sih?
AC low wattage diklaim bisa menghemat biaya 30-50
persen dibanding AC biasa. Begini contoh perhitungannya. AC inverter (besaran
kecepatan pendingin) 4275 kwh/hari x 30 hari x Rp500/kwh = Rp63.113 perbulan.
Sementara AC noninverter atau AC biasa, 8941 kwh/hari x 30 hari x Rp500/kwh =
Rp134.123 per bulan. Ada
selisih Rp71.010 per bulan atau lebih hemat biaya 52 persen.
Tapi menurut Togar, dalam setahun besaran
rupiah yang dikeluarkan untuk kedua jenis AC itu sebenarnya sama saja.
AC inverter lebih irit biaya operasional, tapi harga belinya lebih mahal
dibanding AC noninverter. Misalnya, Sayonara Panas ukuran ½ PK dibanderol
Rp3,1 juta – Rp3,5 juta/unit. “Sebandinglah dengan value added yang
ditawarkan,” tambah Hendry.
Selain teknologi mutakhir seperti inverter,
untuk mengetahui sebuah AC hemat energi atau tidak, lihat satuan EER (energy
eficiency ratio)-nya. EER adalah perbandingan antara kecepatan pendinginan atau
BTU (british thermal units) dan daya listrik yang digunakan. Misalnya, BTU AC 1
PK sebesar 9040 : 800 watt akan menghasilkan EER 11,3. Makin tinggi angka EER
berarti makin kecil energi yang digunakan alias hemat energi.
Menurut Christien, EER 11 sudah tergolong hemat
energi dan efisien. Ia mengakui kebanyakan konsumen kurang memperhatikan soal
ini. Biasanya yang ditanyakan hanya besaran watt-nya. “Padahal dengan watt
kecil pendinginan belum tentu maksimal,” katanya.
Karena itu kalau malas bertanya, perhatikan
spesifikasi produk yang tertera di brosur. Lihat berapa BTU-nya, ukuran, fitur,
dan keunggulan lain. Pada AC berukuran ½ PK misalnya, jumlah BTU yang
seharusnya 5000 sering dikurangi menjadi 4500 sehingga menjadi tidak efisien.
Cara lain pilih AC yang sudah populer dan banyak dipakai karena biasanya
spesifikasinya lebih baik.
http://www.housing-estate.com
http://www.housing-estate.com
Berikut ini daftar kebutuhan listrik dari
kapasitas masing-masing AC secara umum :
AC Standart AC Low Watt AC Inverter
AC 1/2 PK = 400 Watt = 320 Watt =
AC 3/4 PK = 600 Watt = 530 Watt
AC 1 PK = 840 Watt = 660 Watt = 225 - 920 Watt
AC 1.5 PK = 1170 Watt = 270 – 1070 Watt
AC 2 PK = 1920 Watt = 300 – 1710 Watt
AC 2.5 PK = 2570 Watt = 350 – 2220 Watt
AC Standart AC Low Watt AC Inverter
AC 1/2 PK = 400 Watt = 320 Watt =
AC 3/4 PK = 600 Watt = 530 Watt
AC 1 PK = 840 Watt = 660 Watt = 225 - 920 Watt
AC 1.5 PK = 1170 Watt = 270 – 1070 Watt
AC 2 PK = 1920 Watt = 300 – 1710 Watt
AC 2.5 PK = 2570 Watt = 350 – 2220 Watt
Comments
Post a Comment