LG AC Hybrid Pendingin Ruangan Hemat Energy

LG AC Hybrid : 

Era Baru Pendingin Ruangan Hemat Energi

LG AC Hybrid : Era Baru Pendingin Ruangan Hemat Energi
PT. LG Electronics Indonesia (LGEIN) secara resmi mengumumkan peluncuran produk pendingin ruangan terbarunya, AC LG Hybrid. Memiliki tiga opsi konsumsi daya listrik dalam satu perangkat, produk ini menjanjikan cara baru dalam menghemat listrik dengan tetap memberikan tingkat kenyamanan tinggi bagi penggunanya.




“Inilah sebuah era baru dalam produk pendingin ruangan hemat energi. Sebuah era yang memberikan kontrol langsung kepada pengguna untuk dapat mengatur konsumsi daya listrik sesuai keinginan tanpa perlu mengorbankan kenyamanannya,” ujar June Jae Shin, General Manager Air Conditioner PT. LG Electronics Indonesia.
Bicara mengenai latar belakang peluncuran AC LG Hybrid, June Jae Shin menyatakan, hal ini tak lepas dari kerap ditemuinya keluhan pengguna akan kinerja AC miliknya yang tak memberi performa pendinginan sesuai keinginan. Menurut June Jae Shin, hal ini sebenarnya terjadi karena kinerja sebuah AC sangatlah bergantung pada kondisi faktor eskternal yang menyertainya. Utamanya, temperatur ruang asal yang dipengaruhi banyaknya jumlah orang dalam ruangan dan suhu lingkungan sekitar.
Dalam kondisi cuaca terik atau ruangan dengan jumlah orang banyak, perangkat AC perlu bekerja lebih keras melakukan proses pendinginan untuk memastikan suhu yang diinginkan tercapai. Kondisi ini memberikan konsekuensi penggunaan listrik pada tingkat maksimal untuk menggerakkan kompresor terus-menerus.
Sebaliknya, ketika suhu lingkungan sekitar cenderung sejuk seperti di malam hari atau pada ruangan yang minim penghuni, proses pendinginan dapat lebih mudah dilakukan. Alhasil, kompresor AC sebenarnya tak perlu bekerja ekstra keras. Cukup durasi yang singkat, pengguna bakal mendapatkan suhu ruangan sesuai keinginan.
Untuk masing-masing kondisi tersebut, kebutuhan sebenarnya dari konsumsi listrik akan jauh berbeda. Namun, tetap saja pengguna terbebani konsumsi listrik yang sama untuk segala kondisi. Sebabnya, tingkat konsumsi listrik pada AC konvensional memang dirancang untuk selalu tetap pada titik tertentu dengan mengesampingkan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi ruangan. ”Pada akhirnya tetap saja pengguna terbebani biaya listrik lebih tinggi dibanding kebutuhan sebenarnya. Kelemahan inilah yang LG jawab melalui kehadiran AC LG Hybrid,” ujar Andry Siswandi, Head of Product Marketing Residential Air Conditioner PT. LG Electronics Indonesia.
Dalam satu perangkat AC LG Hybrid, pengguna memiliki tiga pilihan konsumsi listrik yaitu; Normal (N), Rendah (L) dan Lebih Rendah (LL) yang dapat dipilih dengan menekan tombol Watt Option pada remote control. Bila temperatur lingkungan sekitar ruang cenderung sangat panas atau ruangan dalam kondisi sedang dihuni banyak orang, yang perlu dilakukan cukup mengkonfirmasi penggunaan pada tingkat Normal dengan menekan tombol (N). Setelahnya, secara otomatis AC LG Hybrid akan bekerja dengan lebih cepat untuk memproduksi hembusan udara sejuk yang melimpah. Alhasil, tak perlu menunggu lama untuk dapat menikmati suhu udara yang dikehendaki.
Untuk pilihan konsumsi listrik lebih rendah, pengguna dapat mengaktifkan tombol (L) pada AC LG Hybrid. Pilihan ini cocok diaplikasikan apabila waktu beranjak menuju sore hari atau kondisi ruangan berisikan 3-5 orang. Pada level ini, AC LG Hybrid akan tetap menjaga suhu dalam ruangan berada pada derajat sejuk yang sama. Pada tingkatan ini, kebutuhan konsumsi listrik hanya 75% berbanding penggunaan pada tingkatan Normal (N).
Sedangkan di malam hari atau saat suhu lingkungan sekitar ruang terasa sejuk atau ruangan berisi hanya 1-2 orang, opsi memangkas konsumsi listrik lebih rendah lagi dapat dipilih lewat tombol (LL). Pada tingkatan ini, konsumsi listrik bahkan dapat ditekan hingga 50% lebih rendah dibanding penggunaan pada tingkatan normal (N). ”Penggunaan tiga opsi ini dengan optimal akan memberikan akumulasi tingkat konsumsi listrik yang lebih rendah berbanding AC konvensional. Apalagi, penghematan ini dapat dilakukan tanpa mengorbankan kepuasan pengguna AC LG Hybrid untuk tetap menikmati tingkat kesejukan ruangan yang sama,” ujar Andry Siswandi.
Dua Pilihan Sesuai Kebutuhan
Sebagai pilihan, AC LG Hybrid hadir dalam dua varian untuk luas ruangan yang berbeda-beda. Pilihan pertama yaitu S10MIV yang berkekuatan 10.000 BTU (British Termal Units) atau setara dengan ukuran daya 1PK. Penggunaan AC LG Hybrid tipe S10MIV dirancang memberikan jaminan kenyamanan penggunaan dalam ruangan hingga seluas 20m² dengan besaran daya maksimal mencapai 820 Watt. Bila pengguna mengaktifkan tombol (L), perangkat ini membutuhkan konsumsi listrik hingga 590 Watt. Sedangkan konsumsi daya listrik rendah dapat dicapai AC LG Hybrid tipe S10MIV yaitu 350 Watt lewat pengoperasian pilihan Lebih Rendah (LL).
Bagi ruangan lebih luas, LG telah menyiapkan AC LG Hybrid tipe S13MIV dengan kekuatan 13,000 BTU yang membuatnya setara dengan AC berdaya 1½ PK. Dengan kekuatan yang demikian besar, perangkat AC ini menjadi pilihan tepat bagi penggunaan pada luas ruangan hingga 26 m².
Khusus untuk AC LG Hybrid tipe S13MIV ini, tingkat pengoperasian Normal (N), akan membuatnya bekerja dengan konsumsi listrik hingga 1095 Watt. Untuk pilihan Rendah (L) dan Lebih Rendah (LL) masing-masing membutuhkan daya 820 Watt dan 590 Watt untuk dapat bekerja secara optimal mendinginkan ruangan. ”Tak perlu khawatir soal penggunaan listrik yang terbuang percuma. Keduanya dirancang untuk memastikan konsumen hanya menanggung biaya listrik yang memang benar mereka butuhkan selama menggunakan produk AC LG Hybrid,” tambah Andry Siswandi.
Kian Sempurna Dengan Fitur Sehat
Hadir dengan performa terbaik dalam menekan penggunaan listrik, pengembangan AC LG Hybrid ini pun tak lepas dari sistem penyaringan udara yang pintar. Melalui dua tahap sistem penyaringan udara, AC LG Hybrid menjamin kebersihan dan kesehatan udara yang dihirup sepanjang penggunaannya.
Sebagai tahap awal, terdapat Pre-Filter yang cermat menyaring debu dalam udara bebas. LG sengaja merancang saringan Pre-Filter ini dengan desain sederhana dan mudah untuk dilepaskan. Faktor kemudahan perawatan dan pembersihan menjadi alasannya. Setelah melewati tahapan Pre Filter, udara akan didorong melewati 3M Filter yang bertugas menmbersihkan kuman dan jamur sebagai salah satu penyebab bau tak sedap.
Kerja penyaringan dua langkah ini lantas berpadu dengan fitur Auto Cleaning yang bekerja di bagian belakang dalam tubuh AC LG Hybrid, tempat Evaporator berada. Letak Evaporator yang berada di belakang dan berdekatan dengan dinding ruangan, menyebabkan bagian ini menjadi mudah lembab dan luput dari perhatian. Ini menjadikannya rawan sebagai tempat tumbuh kembangnya berbagai bakteri dan jamur. Disinilah Auto Cleaning bekerja secara kontinyu memastikan bagian Evaporator tetap dalam keadaan kering dan bersih dari partikel debu.
Tidak berhenti disana, LG juga menjamin ketahanan dari mesin luar AC (outdoor) dari ancaman korosi melalui besutan fitur canggih Gold Fin miliknya. Fitur ini bekerja dengan melapisi bagian luar mesin AC LG Hybrid dengan lapisan khusus yang membuatnya tidak mudah berkarat meski diletakkan di luar rumah.
Meski lahir dengan teknologi canggih penghemat daya dan fitur kesehatan yang melengkapinya, tak lantas membuat AC LG Hybrid menjadi tak terjangkau. Bahkan, LG mematok harga rasional bagi kedua varian AC LG Hybrid. Cukup dengan Rp. 3,900,000 konsumen dapat menikmati kenyamanan menggunakan AC LG Hybrid tipe S10MIV. Sedangkan untuk tipe S13MIV, LG memasarkannya dengan harga Rp. 4,700,000.
Paduan antara teknologi terdepan dan tingkat harga rasional inilah yang membuat LG optimis kehadiran produk terbarunya ini bakal menuai tanggapan positif dari pasar dalam negeri. Apalagi, perusahaan berbasis di Korea Selatan ini memiliki catatan gemilang dalam hal penguasaan pasar produk pendingin ruangan di Indonesia.
”Kesuksesan LG menjadi pemimpin pasar AC di Indonesia selama lima tahun berturut-turut menjadi bukti keberhasilan LG dalam membaca kebutuhan konsumen tanah air. Melalui dukungan dari peluncuran varian AC LG Hybrid ini, kami optimis untuk dapat memperpanjang rekor LG sebagai pemimpin pasar produk pendingin ruangan di tahun-tahun mendatang,” pungkas June Jae Shin

Comments

Post a Comment

Popular Posts